This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 12 Juni 2014

Tentang Filosofi Dasi

               Disaat ini dunia semakin sesak dengan berbagai inovasi yang berasal dari buah pemikiran manusia. Inovasi tersebut muncul dari ide kreatif dari seseorang yang memiliki imajinasi yang mungkin akan terwujud menjadi sesuatu yang nyata, bukan sekedar imajinasi dalam benak semata. Berbagai penemuan yang mengubah paradigma manusia akan sesuatu-pun bermunculan di era yang disebut peradaban manusia modern ini. Namun perlu diingat bahwa penemuan manusia modern saat ini tak terleppas dari berbagai inovasi yang diciptakan manusia masa lalu. Tentu saja karena masa lalu, kini dan masa yang akan datang merupakan suatu hal yang niscaya akan dilalui setiap generasi dalam menjalani suatu siklus kehidupan.
Kali ini saya tidak akan membahas tentang inovasi luar biasa yang mampu merubah peradaban manusia, akan tetapi saya akan membahas suatu hal yang menurut saya menarik untuk dibahas seta mungkin luput dari perhatian khalayak, tentang asal muasal dari suatu benda tercipta dari sebuah inovasi dan kini manusia modern mengenakannya sebagai suatu symbol yang meningkatkan gengsi seseorang. Apakah benda tersebut?
Mungkin diantara anda ada yang pernah mengenakan sebuah dasi? lalu bagaimana anda menggunakan dasi?. Dasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah perlengkapan pakaian yg dibuat dr sutra dsb, dipasang (dikalungkan) pd leher kemeja dan bergantung di dada. Namun apa yang saya baca dari bukunya Dan Brown yang berjudul The Lost Symbol membukakan mata saya tentang filosofi dari dasi tersebut, bagaimana asal muasal dasi tersebut tercipta. Tentusaja dasi ini merupakan salah satu bagian inovasi manusia juga bukan?. Nah, marilah kita tinjau pandangan seorang Dan Brown tentang Dasi tersebut. Menurutnya, dasi adalah tali gantungan mungil, cravat (dasi) berasal dari fasealia (syal pengikat leher) sutra yang dikenakan para orator Romawi untuk menghangatkan pita suara. Secara etimologis, cravat sesungguhnya berasal dari serdadu bayaran “Croat” keji yang menyimpulkan saputangan di leher sebelum maju bertempur. Sampai sekarang, pakaian peperangan kuno ini dikenakan para prajurit perkantoran modern yang berharap bisa mengintimidasi musuh-musuhnya di ruang rapat. Dan Brown dalam tulisannya tersebut seakan ingin mengungkapkan kepada kita bahwa suatu hal tercipta kadang merupakan hal yang berasal dari kebiasaan dari suatu fenomena yang seakan terbalik dari keadaan yang semestinya. Artinya, bisa saja suatu yang kita pandang sebuah nilai yang prestige di masa sekarang terbentuk dari lingkungan dengan nilai yang berbanding terbalik. Seperti halnya dasi, seseorang yang mengenakannya seakan menjadi orang yang bergengsi diantara yang lainnya, bahkan kadang menjadi penentu kesuksesan seseorang, padahal dimasanya tercipta, dasi atau cravat tersebut dikenakan semata dimemfaatan sebagai penghangat leher orang-orang yang dianggap keji dan haus akan sebuah kekuasaan.
Pada akhirnya apapun asal muasal ataupun filosofi dari suatu benda, tergantung dari nilai benda tersebut, apakah akan bermanfaat atau tidak. Andaikata suatu benda tercipta dari suatu yang kita anggap hina, tetapi memberikan manfaat besar bagi kebanyak orang, maka bolehlah kita katakan sebagai inovasi yang bermanfaat.